[Berita Unik] - Mall..tempat jalan-jalan dan belanja wajib bagi orang di daerah perkotaan.Siap menerjang kerumunan orang saat musim diskon di mall? Pertama,
belajarlah cara menjaga anak Anda tetap aman selama Anda berbelanja.
Anda tidak akan pernah membiarkan anak di dalam mobil tanpa sabuk
pengaman, tapi bagaimana ketika di dalam kereta belanja? Anda selalu
menggandeng tangannya saat menyeberang jalan, tapi seberapa sering Anda
meraih tangannya saat naik eskalator di mall? Berbicara tentang keamanan
anak, kita mudah cemas menghadapi ancaman-ancaman yang besar dan nyata,
seperti kecelakaan mobil, penarikan mainan, dan alat-alat berbahaya di
taman bermain.
Alasannya
jelas, semuanya sering bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa
banyak anak. Namun jalan-jalan di mall bisa berisiko mengakibatkan cedera
parah saat perhatian orang tua kerap terpecah sementara anak-anak
penasaran melihat lift, eskalator, serta barang-barang pajangan. Kami
bertanya kepada ahli bagaimana cara mengendalikan empat area berbahaya
ketika Anda dan si kecil pergi ke mal.
Pajangan di Toko
Pajangan yang menjulang tinggi, seperti di toko-toko perkakas, bisa
menjadi ancaman. Tapi pajangan yang relatif pendek juga bisa berbahaya.
Jennifer Keller dari Mesa, Arizona, mengalami hal itu ketika dia dan
temannya ke toko kacamata. Rupanya, rak pajangan di sana hanya terbuat
dari tiang-tiang renggang dipenuhi beban kacamata. “Putra teman saya
bersandar ke salah satu rak dan rak itu jatuh,” katanya. “Kacamata
menimpa kakinya dan dia menjerit sangat keras.” Untung, putranya tidak
mengalami cedera serius.
Strategi keamanan:
tips belanja di mall, bahaya di mall
* Bermain aman. Jangan biarkan anak Anda menyentuh barang yang
dipajang. “Tidak semua toko mengamankan manekin dan pajangan mereka,”
kata Denise Dowd, MD, kepala pencegahan cedera di Children’s Mercy
Hospitals and Clinics, Kansas City, Missouri. “Ini berarti benda-benda
itu mudah rubuh.”
* Cegah keinginan mengeksplorasi. Anak Anda mungkin berpikir bahwa
merangkak di bawah pajangan atau rak pakaian itu menyenangkan, tapi dia
bisa tidak sengaja menariknya sehingga semua benda jatuh menimpa dia.
Dan, jangan biarkan dia mencoba meraih sesuatu di atas konter dan
kepalanya mendongak, karena dia bisa terpentok atau mejanya terguling.
Eskalator
Anak-anak yang masih kecil kerap takut terhadap eskalator, dan itu
wajar saja: Sekitar dua ribu anak-anak, kebanyakan balita, cedera akibat
eskalator setiap tahunnya. Kebanyakan disebabkan oleh jatuh, dan
sisanya karena tangan, kaki, atau pakaian anak terperangkap di bagian
eskalator yang bergerak. Sementara sebagian luka tergolong kecil,
misalnya tergores dan memar karena jatuh, cedera yang disebabkan
terperangkap bisa merusak kaki anak, bahkan memerlukan amputasi.
Strategi keamanan:
*
Pegang tangan anak Anda agar bisa menuntunnya naik dan turun dari
eskalator, dan pastikan jari-jarinya tidak menyentuh pegangan eskalator.
* Katakan kepada anak untuk diam dan menatap ke depan. Jika dia duduk
di tangga, jari-jari dan kakinya akan berada lebih dekat dengan bagian
eskalator yang berputar.
* Punya stroller? Gunakan lift. “Hanya dua roda yang bisa muat di satu
tangga,” kata Karen Sheehan, MD, direktur medis di Injury Prevention and
Research Center di Children’s Memorial Hospital, Chicago. “Jika ada
orang di atas atau di bawah menabrak Anda, Anda akan mudah kehilangan
kendali terhadap stroller.” Bila Anda harus naik eskalator, minta
bantuan seseorang untuk menaikkan stroller dan menahannya selama
eskalator bergerak.
* Periksa pakaian anak Anda. Pastikan tali sepatunya terikat kencang,
dan jangan biarkan dia menyeret mantel atau syal di lantai. Apabila
pakaian yang longgar tersangkut di eskalator, dia bisa ikut tertarik.
Bila anak Anda terperangkap, tekan tombol emergency stop (biasanya ada
di atas atau di bawah eskalator) atau berserulah kepada seseorang untuk
melakukannya apabila Anda tidak berada di dekat tombol tersebut.
Kereta Belanja
Membiarkan anak di dalam kereta belanja terlihat praktis, bukan
berbahaya. Tapi, menurut American Academy of Pediatrics, kecelakaan yang
terjadi sehubungan dengan kereta belanja mengakibatkan hampir 21 ribu
anak balita masuk ke UGD setiap tahun, kebanyakan cedera kepala dan
leher. Sebagian masalah terletak pada rancangan kereta belanja yang
tidak seimbang. “Kereta itu berat dan lebar di bagian pegangan dan
menjadi lebih ringan seiring dengan menyempitnya keranjang,” kata Dr.
Sheehan. “Bila anak Anda berdiri di atas kereta belanja atau bertengger
di sisi ataupun di bagian belakang kereta, dia bisa mudah tergelincir.”
Strategi keamanan:
*
Biarkan anak di luar kereta. Ikat dia di kursi yang bisa dilipat di
dalam kereta belanja (pastikan sabuk pengamannya berfungsi). Apabila
ada, lebih baik pilih kereta belanja yang bisa mendudukkan anak di depan
dan posisinya cukup rendah. Sebagian kereta dirancang seperti mobil
atau truk sehingga pembelanja kecil kita akan dengan senang hati duduk
diam. Bila anak Anda terjatuh, setidaknya dia tidak akan mengalami
cedera serius.
* Jangan izinkan anak Anda bertengger di tepi atau di bagian belakang
kereta. Membiarkan anak mendorong kereta belanja juga bisa mengarah ke
kecelakaan.
* Jangan tempatkan baby carrier di atas kereta belanja. Berat carrier bisa membuat kereta terjungkal.
* Selalu berada di posisi yang bisa menjangkau anak ketika berbelanja.
Hanya dibutuhkan satu detik untuk dia jatuh dari kereta belanja atau
terjungkal saat Anda membalikkan badan.
Lift
Hampir 2 ribu anak terluka karena lift setiap tahun, umumnya ketika
tangan atau kaki mereka terjepit di pintu. “Kebanyakan pintu lift akan
terbuka jika sensor mendeteksi sesuatu yang menghalangi, tapi tangan
atau jari anak bisa tidak dikenali karena terlalu kecil,” kata Dr.
Sheehan.
Strategi keamanan:
* Jangan
coba menghentikan pintu lift yang akan menutup dengan tangan, kaki, tas,
atau stroller. Meski kebanyakan lift dilengkapi fitur pengaman dan
dijaga dengan baik, mata fotoelektrik di dalam lift bisa saja tidak
berfungsi menyebabkan pintu tetap menutup walau sesuatu menghalanginya.
* Waspadai celah. Pastikan lift sejajar dengan lantai sebelum Anda
keluar. Anak Anda bisa tergelincir atau kakinya tersangkut di celah.
* Jika memungkinkan, berdirilah di belakang. Jangan pernah membiarkan
anak menyentuh atau bersandar pada pintu lift mall karena di sinilah paling
sering terjadi kecelakaan.
tips belanja di mall, bahaya di mall